
Casemiro berjalan melewati trofi Liga Europa musim 2024/2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue
Bola.net – Manchester United menutup musim 2024/2025 dengan hasil yang sangat memalukan. Kekalahan dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa menjadi penanda akhir yang pahit bagi Setan Merah.
Musim ini menjadi yang terburuk bagi MU dalam lebih dari setengah abad terakhir. Mereka gagal bersaing di Premier League, tersingkir dari berbagai ajang, dan kehilangan kesempatan terakhir meraih trofi.
Penampilan MU di final Liga Europa mendapat kritik pedas dari suporter dan pengamat. Banyak yang menyebut laga tersebut sebagai final Eropa terburuk yang pernah mereka saksikan.
Kekalahan ini juga berarti MU tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan. Situasi ini membawa dampak negatif besar bagi reputasi dan keuangan klub.
Musim Terburuk MU dalam Setengah Abad
Kapten Manchester United, Bruno Fernandes tampak tertunduk usai dikalahkan Tottenham di final Liga Europa. (c) AP Photo/Bernat Armangue
Manchester United mengalami musim yang penuh kekecewaan dan kegagalan. Mereka menjalani kampanye Premier League terburuk sejak musim 1973-1974, saat terakhir kali mereka terdegradasi.
MU kalah dalam 18 pertandingan Premier League musim ini dan hanya menang 10 kali dari 37 laga. Kekalahan sembilan kali di Old Trafford menyamai catatan terbanyak mereka di kandang dalam satu musim.
MU hanya meraih 42 poin di Premier League musim ini, angka terendah mereka sejak bergulirnya liga ini. Performanya jauh menurun dibandingkan musim sebelumnya yang juga buruk.
“Musim ini adalah bencana besar yang berakhir dengan catatan buruk. Saya rasa MU tidak menunjukkan performa yang pantas untuk menutup musim dengan gelar,” ujar legenda MU Rio Ferdinand kepada TNT Sports.
“Tidak ada daya ledak nyata di tim MU. Semua tekanan yang mereka lakukan, kiper lawan hanya melakukan satu penyelamatan sepanjang pertandingan—Anda tidak bisa berharap menang trofi dengan permainan seperti itu,” tambah Ferdinand.
Ruben Amorim Belum Berhasil Bangkitkan MU
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (c) AP Photo/Bernat Armangue
Ruben Amorim datang menggantikan Erik ten Hag pada November 2024 dengan harapan membawa perubahan. Namun, hingga kini, performa MU justru semakin buruk di bawah asuhannya.
Dari 26 pertandingan liga yang ia tangani, Amorim hanya meraih rata-rata 0,92 poin per laga dan memenangkan enam pertandingan saja. Angka yang sangat jauh dari standar klub sebesar MU.
Amorim sendiri menyadari situasi sulit yang tengah dihadapi MU. Ia menyebut masalahnya bukan hanya soal hasil final, tapi juga budaya dan mentalitas klub yang harus segera berubah.
“Final bukan masalah utama. Ada hal yang lebih besar untuk dipikirkan. Saya bicara soal diri saya, budaya di klub, dan budaya di tim. Kita perlu mengubah itu,” ujar Amorim.
“Ini adalah momen penting dalam sejarah klub. Kita harus kuat di musim panas dan berani karena musim seperti ini tidak boleh terulang. Jika kondisinya tetap sama, kita harus memberikan kesempatan kepada orang lain,” pungkasnya.
Dampak Gagal ke Kompetisi Eropa
Keributan antara Harry Maguire dan Cristian Romero pada laga final Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Jose Breton
Gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan membawa dampak besar bagi MU. Tidak hanya reputasi klub yang turun, kerugian finansial pun dipastikan sangat signifikan.
Pendapatan dari siaran televisi dan hak komersial akan menurun drastis. Hal ini membuat usaha mendatangkan pemain top di bursa transfer musim panas semakin sulit.
Rumor terkait pemain-pemain dari klub papan bawah Premier League seperti Liam Delap dan Matheus Cunha sudah mulai beredar. Namun, mayoritas fans MU belum terbuai dengan kabar tersebut.
Untuk sementara, fokus Ruben Amorim adalah mengakhiri musim ini dengan hasil positif. Mereka akan menghadapi Aston Villa yang tengah berjuang mengejar tiket Liga Champions di Old Trafford akhir pekan ini.
Sumber: The Sun
Comments