Final Europa 2025: 5 Pemain MU yang Tampil Mengecewakan  Siapa Saja?

Kapten Manchester United, Bruno Fernandes tampak tertunduk usai dikalahkan Tottenham di final Liga Europa. (c) AP Photo/Bernat Armangue

Bola.net – Final Liga Europa 2024/2025 merupakan momen penting bagi Manchester United untuk mengakhiri musim dengan sebuah trofi. Namun, harapan tersebut sirna setelah mereka menelan kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur di San Mames, Bilbao.

Meskipun mendominasi jalannya pertandingan dengan 74% penguasaan bola, Setan Merah gagal memanfaatkan peluang yang ada. Sejumlah pemain kunci justru tampil di bawah performa terbaik, yang turut berkontribusi pada hasil negatif tersebut.

Berikut adalah ulasan mengenai lima pemain Manchester United yang dinilai tampil kurang maksimal dalam pertandingan final tersebut:


1 dari 5 halaman

1. Rasmus Hojlund: Minim Kontribusi di Lini Depan

1. Rasmus Hojlund: Minim Kontribusi di Lini Depan

Rasmus Hojlund dalam laga Tottenham vs Manchester United di final Liga Europa 2024/2025, Kamis (22/5/2025). (c) AP Photo/Bernat Armangue

Sebagai ujung tombak serangan, Rasmus Hojlund diharapkan dapat menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan ini, ia kesulitan menembus lini belakang Tottenham dan jarang mendapatkan peluang yang berarti.

Performa yang kurang meyakinkan membuatnya digantikan pada babak kedua, yang mengindikasikan kurangnya dampak yang ia berikan di lapangan. Penampilannya yang di bawah standar menjadi salah satu faktor utama tumpulnya serangan United.

Pertandingan Selanjutnya

Liga Inggris Liga Inggris
|
4 Mei 2025

Brentford
Brentford

20:00 WIB

Man United
Man United

2 dari 5 halaman

2. Luke Shaw: Kelemahan di Sisi Kiri Pertahanan

2. Luke Shaw: Kelemahan di Sisi Kiri Pertahanan

Bek Manchester United, Luke Shaw (c) AP Photo/Jon Super

Luke Shaw, yang baru saja pulih dari cedera, belum menunjukkan performa terbaiknya. Dalam pertandingan ini, ia terlihat kurang sigap dalam mengantisipasi pergerakan lawan di sisi kiri pertahanan.

Gol tunggal Tottenham berawal dari sisi yang dijaganya, yang menunjukkan kurangnya koordinasi dan ketajaman dalam bertahan. Penampilannya yang kurang solid membuka celah bagi lawan untuk menciptakan peluang.

3 dari 5 halaman

3. Mason Mount: Kurang Efektif di Lini Tengah

3. Mason Mount: Kurang Efektif di Lini Tengah

Mason Mount merayakan gol Manchester United bersama Bruno Fernandes dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa kontra Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Diberi kepercayaan sebagai starter, Mason Mount diharapkan mampu mengatur tempo permainan dan menghadirkan kreativitas di lini tengah. Namun, ia kesulitan menemukan ruang dan sering kehilangan bola di area berbahaya.

Minimnya kontribusi signifikan membuat dirinya digantikan oleh Alejandro Garnacho, yang justru memberikan dampak lebih besar setelah masuk sebagai pemain pengganti. Penampilan Mount yang kurang meyakinkan menimbulkan pertanyaan mengenai pemilihan pemain oleh pelatih.

4 dari 5 halaman

4. Andre Onana: Kurang Percaya Diri di Bawah Mistar

4. Andre Onana: Kurang Percaya Diri di Bawah Mistar

Ekspresi Andre Onana pada laga Viktoria Plzen vs Manchester United di Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Petr David Josek

Sebagai penjaga gawang, Andre Onana seharusnya menjadi benteng terakhir yang kokoh. Namun, dalam pertandingan ini, ia menunjukkan keraguan dalam beberapa momen krusial, termasuk saat mengantisipasi bola-bola silang.

Meskipun tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas gol yang terjadi, kurangnya komunikasi dan kepercayaan diri dari Onana memberikan dampak negatif pada stabilitas pertahanan tim. Performa yang kurang meyakinkan ini menambah tekanan pada lini belakang United.

5 dari 5 halaman

5. Bruno Fernandes: Kapten yang Kehilangan Pengaruh

5. Bruno Fernandes: Kapten yang Kehilangan Pengaruh

Bruno Fernandes usai Manchester United gagal juara Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

Sebagai kapten tim, Bruno Fernandes diharapkan menjadi pemimpin dan motor serangan. Namun, di laga final ini, ia kesulitan menemukan ritme permainan dan sering kehilangan bola di area penting.

Meskipun mencoba mengambil inisiatif, kurangnya dukungan dan koordinasi dengan rekan setim membuat usahanya tidak membuahkan hasil. Penampilannya yang di bawah standar mencerminkan kesulitan yang dialami oleh tim secara keseluruhan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *